FanFiction: Please, Don’t Let Her Go (chap 1)

Title: Please, Don’t Let Her Go (chapter 1)

Cast: Seohyun and Kyuhyun.

Genre: Romance, Friendship, Family, Angst.

Type: Series

Summary: Tuhan, tolong berikan dia waktu yang lebih lama lagi untuk bersamaku.

Author: CK93

Cuaca di kota Seoul pada pagi hari ini begitu dingin, mengingat memang sekarang sedang musim dingin disana. Seorang gadis cantik terbangun dari tidurnya karena hawa dingin yang menusuk. Dengan bersusah payah gadis itu membuka matanya, dan saat membuka mata, dia melihat seorang lelaki

–tampan– sedang tertidur di sofa di depan tempat tidurnya. Gadis itu tersenyum lembut sambil menatap lelaki di hadapannya. Gadis itu hanya diam, menatap pria itu, entah sudah berapa lama, sampai akhirnya sang pria terbangun. Saat terbangun, sang pria menatap wanita di hadapannya dengan kaget. “Seohyun, kau sudah bangun? Ada yang sakit tidak?” pria itu berjalan menghampiri wanita itu dan menatap wanita di hadapannya penuh dengan kekhawatiran. Gadis itu –Seohyun– hanya menatapnya, lalu menggeleng, dan tersenyum. Pria itu menghembuskan napasnya dan tersenyum lega mendapati gadisnya ternyata baik-baik saja. “Mau sarapan? Aku panggilkan ibu mu dulu ya.” Sang pria berkata sambil berjalan keluar, tapi Seohyun menarik lengan pria itu lalu menggeleng. Pria itu hanya menghembuskan napasnya –lagi– dan menarik kursi kayu kecil di samping tempat tidur Seohyun lalu duduk. Seohyun melepaskan genggaman tangannya dari pria itu dan menatap keluar jendela kamarnya. Sang pria mengikuti tatapan Seohyun keluar jendela. Jendela kamar itu terlihat berembun dan memang salju sedang turun. Tidak terlihat burung-burung yang berkicauan di luar sana. Seohyun menghela napasnya, panjang. Sang pria hanya tersenyum kecil dan membetulkan letak selimut Seohyun. “Sedang musim dingin dan salju sedang turun sekarang, burung-burung pasti malas keluar dan lebih memilih diam di sarangnya, Seohyun.” Sang pria berkata seolah-olah mengetahui apa yang sedang dipikirkan gadisnya. Seohyun hanya mengalihkan pandangannya dan mengangguk kecil. Raut wajahnya terlihat sedih. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat ke kamarnya lalu terdengar suara pintu yang terbuka. Terlihat seorang wanita yang sudah cukup tua, dengan celana kain dan cardigan putih yang menutupi tubuhnya dan rambut keritingnya yang terlihat sudah ditumbuhi uban sedikit. “Seohyun? Kyuhyun? Kalian sudah bangun?” sang wanita tua itu –yang diyakini adalah ibunya Seohyun– terlihat kaget melihat Seohyun dan pria itu –Kyuhyun– ternyata sudah bangun. “Ah, ahjumma, selamat pagi.” Kyuhyun segera berdiri dan membungkukan tubuhnya. Seohyun hanya tersenyum menatap ibunya. “Ah, Kyuhyun, tidak perlu bersikap terlalu formal seperti itu. Kau sudah kuanggap anak sendiri.” Sang ibu berkata sambil mengibas-ngibaskan tangannya dan tersenyum, “Ah iya, eomma sudah menyiapkan sarapan. Kalau kalian ingin sarapan, turun saja ke bawah ya.” Sang ibu pun segera pergi dari kamarnya dan menutup pintu kamar itu. “Aku ambilkan dulu sarapanmu ya, kita makan sama-sama saja disini.” Kyuhyun tersenyum lembut dan segera meninggalkan kamar itu. Kamar itu tidak besar, tapi terasa nyaman. Tembok putihnya yang dihiasi oleh berbagai foto Seohyun bersama teman-temannya dan keluarganya lalu terlihat ada beberapa poster tertempel disana. Di sudut kamarnya terdapat lemari baju dan disebelahnya terdapat meja belajar kecil lengkap dengan buku-bukunya yang bertumpukan. Lantai kayu dan jendela yang cukup besar dengan gorden putihnya membuat suasana kamar itu semakin nyaman. Seohyun menatap ke luar jendela lagi. “Tidak terasa sekarang sudah musim dingin lagi. Sudah berapa lama ya aku tidak jalan-jalan keluar? Cih, Membosankan.” Pikirnya. “Seohyun ini sarapanmu.” Suara Kyuhyun cukup membuat Seohyun kaget dan tersadar dari lamunannya. Seohyun menatap Kyuhyun yang sedang membawa nampan berisi dua buah mangkuk kecil dan dua buah gelas. “Ayo makan dulu. Mau disuapi?” tawar Kyuhyun. Seohyun hanya menggeleng lalu mengambil mangkuk miliknya. Kyuhyun pun segera menaruh nampan kecil itu di meja kecil di samping sofa. Seohyun berusaha membetulkan posisi duduknya, Kyuhyun yang melihat Seohyun cukup kerepotan itu segera membantunya. Seohyun tersenyum menatap Kyuhyun. Dia benar-benar merasa beruntung memiliki kekasih seperti Kyuhyun yang mau menerima dirinya apa adanya. Dia tahu dia sudah sangat merepotkan Kyuhyun selama 4 tahun ini. Seohyun pernah menyuruh Kyuhyun pergi dari hidupnya, tetapi lelaki itu tidak putus asa, dia malah semakin menyayangi Seohyun. Padahal di luar sana masih banya wanita yang lebih cantik dari Seohyun dan tentu saja……. Normal. Kedua orang itu akhirnya memakan sarapannya dalam diam. Sesekali Kyuhyun memperhatikan wanita di depannya sambil tersenyum kecil.

~~

            Kyuhyun baru saja pulang dari rumah Seohyun dan berniat untuk beristirahat. Sesampainya di rumahnya, dia segera menaruh kunci mobilnya di meja ruang tengah. Saat sedang berjalan menaiki tangga rumahnya, langkahnya terhenti oleh teriakan seorang wanita. “Kyuhyun? Dari mana saja kau?!” wanita itu berteriak. Kyuhyun segera membalikan badannya. Terlihat seorang wanita tua dengan rambut yang diikat  lalu memakai dress berwarna hitam ditutup dengan cardigan berwarna merah gelap. Terlihat raut kekesalan di wajah wanita tua itu. Wajahnya cukup galak dengan alis yang agak terangkat dan matanya yang agak sipit. Kyuhyun mendengus kesal, lalu berjalan ke atas lagi, menghiraukan perkataan wanita tua itu. “Kyuhyun! Jawab ibumu! Dari mana kau?” wanita itu berteriak lagi sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya. Kyuhyun membalikan badannya, “Untuk apa eomma tahu aku pergi kemana? Itu bukan urusan eomma! Eomma urus saja bisnis eomma itu!” Kyuhyun berteriak lalu segera melangkahkan kakinya lagi. “Ah, eomma tahu. Kau pasti baru saja pergi menemani wanita cacat itu kan?” langkah Kyuhyun terhenti oleh perkataan eommanya. Dia mengepalkan tangannya kuat. Terlihat jelas raut kekesalan di wajahnya. Dia membalikan tubuhnya –lagi–, dia merasa eommanya benar-benar keterlaluan. “Eomma! Jangan pernah berkata seperti itu! Dia. Tidak. Cacat!” Kyuhyun meluapkan semua amarahnya. Ibunya tersenyum sinis, “Dia tidak cacat? Lalu apa bedanya bisu dengan cacat?!” ibunya kembali berteriak. Kyuhyun terdiam sebentar, kaget dengan perkataan ibunya. Ia mendengus kesal, “Jangan pernah campuri urusanku lagi. Jangan pernah kau atur kehidupanku. Tidak cukupkah kau membuat appa menderita?” Kyuhyun berkata sambil mengepalkan kedua tangannya. Ibunya kaget dengan perkataan Kyuhyun. Tanpa pikir panjang dia melayangkan sebelah tangannya dan menampar Kyuhyun. Kyuhyun kaget dengan perlakuan ibunya nya. Dia memegang sebelah pipinya yang terasa berdenyut karena tamparan ibunya itu. “Huh. Sudah puaskah kau eomma?” Kyuhyun berkata sambil mencibir, dia membalikan tubuhnya dan berjalan ke kamarnya meninggalkan ibunya yang masih terdiam dan hampir menangis.

~~

            Kyuhyun menutup pintu kamarnya dengan keras sehingga menimbulkan suara bedebam kecil. Dia segera membuka jaketnya lalu melemparnya ke sembarang tempat dan segera merebahkan diri di kasurnya. Dia menghela napas panjang. Keluarganya memang berantakan. Ibunya yang sibuk dan lebih mementingkan pekerjaannya, dan hal itulah yang menyebabkan ayahnya memilih bercerai dan meninggalkan dia dan ibunya. Pikiran Kyuhyun kembali tertuju pada gadisnya. Ibunya memang sudah berbicara keterlaluan tadi. Gadis itu… Seohyun… memang berbeda dari gadis lainnya. Dia bisu, dan Kyuhyun menerima kekurangan itu, tetapi ada satu hal yang membuatnya takut, takut gadis itu akan pergi meninggalnya, takut penyakit itu…… kanker otak akan pergi membawa gadisnya.

            Seorang gadis terlihat tertidur pulas di bawah pohon besar. Wajahnya tertutupi dengan buku. Ternyata pemandangan itu cukup menarik perhatian Kyuhyun. Kyuhyun yang semulanya sedang berjalan santai itu tiba-tiba merasa tertarik untuk mendekati gadis itu. Kyuhyun pun berjalan dengan pelan dan berjongkok di samping gadis itu. “Aneh sekali, kenapa ada yang tertidur disini? Tempat ini kan sangat sepi.” Kyuhyun bergumam sendiri. Dia duduk di sebelah gadis itu dan menyenderkan punggungnya di pohon itu. Dia diam, memejamkan matanya, meraskan semilir angin yang membelai wajahnya lembut. Perlahan dia membuka matanya, dan terlintas sebuah ide di otaknya. Dia menggerakkan tangannya perlahan, lalu mengambil buku yang menutupi wajah gadis itu. Dia terpaku dengan pemandangan di depannya. Wajah gadis itu ternyata benar-benar…. Cantik? Kulitnya yang putih pucat, pipinya yang bulat dan bibirnya yang tipis dan sedikit merah lalu rambut panjangnya yang tergerai bebas itu benar-benar seperti boneka. Kyuhyun terus menatap wanita di hadapannya itu tanpa berkedip sedikit pun. Perlu kalian tahu, Kyuhyun pun menahan napasnya saat itu. Ia merasa waktu berhenti pada saat itu juga. Tiba-tiba ada angin yang berhembus kencang dan membuat wanita itu tersadar dari tidurnya. Dengan perlahan wanita itu membuka matanya dan kaget melihat ada seorang lelaki sedang menatapnya, dalam. Gadis itu membelalakkan matanya dan segera duduk. Kyuhyun segera tersadar dari lamunannya dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Sang gadis menatap lelaki di sebelahnya, lalu merebut bukunya yang sedang di pegang lelaki itu dengan kasar. Gadis itu pun segera beranjak dari tempatnya dan mengambil barang-barangnya yang berserakan. Saat Kyuhyun baru saja membuka mulutnya, gadis itu sudah terlanjur berlari dari hadapannya.

 

            Keeseokan harinya Kyuhyun segera kembali ke tempat itu, tetapi dia tidak melihat gadis kemarin. Kyuhyun menghela napasnya dan berjalan lagi dengan langkah gontai. Entah kenapa dia benar-benar merasa tertarik dengan wanita itu. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya. Dia segera berlari mencari sahabatnya, Donghae.

 

            Setelah beberapa hari kemudian, dia baru tahu nama gadis itu adalah Seo Joo Hyun atau dipanggil Seohyun. Dia satu angkatan di bawahnya dan mengambil jurusan seni musik. Keluarganya sederhana, tidak kaya, tetapi tidak miskin juga. Dengan semangat dia melangkahkan kakinya menuju kelas Seohyun. Saat sampai di kelasnya Seohyun, gadis-gadis di kelas itu menatap Kyuhyun kaget. Ternyata Kyuhyun itu cukup terkenal di kampusnya. Wajahnya yang tampan, keluarganya yang kaya, dan otaknya yang pintar itu membuat para gadis di kampusnya memujanya. Tiba-tiba ada dua orang gadis menghampirinya. “Sunbae, ada apa kesini?” Tanya salah seorang gadis yang rambutnya diikat satu. Kyuhyun menatap gadis itu sekilas lau bertanya, “Bisa kau panggilkan Seohyun?” kedua gadis itu hanya saling pandang mendengar perkataan Kyuhyun. Kedua gadis itu mengangguk dan segera menghampiri Seohyun yang sedang duduk di mejanya sambil membaca buku. Seohyun menatap Kyuhyun sekilas, lalu berdiri dan membungkukan badannya sebagai ucapan terimakasih kepada kedua wanita itu. Seohyun berjalan ke arah Kyuhyun sambil membawa sebuah buku yang cukup besar. Kyuhyun tersenyum saat Seohyun sudah ada di hadapannya. “Hai.” Kyuhyun menyapa Seohyun singkat, Seohyun hanya membungkukan kepalanya sebagai jawabannya. “Kau tidak kenal aku?” Tanya Kyuhyun. Seohyun hanya menggeleng dan menatap Kyuhyun polos. “Ah, aku kira aku cukup populer di kalangan para wanita.” Kyuhyun berkata sambil tertawa kecil. Seohyun hanya menatap Kyuhyun aneh. Kyuhyun yang tersadar dengan tatapan Seohyun akhirnya berdehem dan sadar dia sudah bertingkah aneh. “Ah, maaf. Aku Cho Kyuhyun, aku satu angkatan di atasmu dan aku mengambil jurusan matematika.” Kyuhyun memperkenalkan dirinya sambil tersenyum dan mengulurkan tangan sebelah kanannya. Seohyun hanya menatap uluran tangan Kyuhyun. “Kau?” Tanya Kyuhyun masih dengan tangannya di depan Seohyun. Seohyun tidak membalas uluran tangan Kyuhyun dan malah membuka buku yang dipegangnya dan menulis seuatu. Kyuhyun menatapnya bingung. Tak lama, gadis itu menunjukan tulisan di bukunya ‘Aku Seo Joo Hyun. Ada apa sunbae kemari?’ Kyuhyun yang sadar tangannya diabaikan itu hanya menatap Seohyun bingung. ‘Ada apa dengan gadis ini’ pikirnya. “Ah tidak. Kau sudah lupa padaku? Waktu itu kan kita pernah bertemu.” Jawab Kyuhyun sambil memamerkan sederetan giginya. Seohyun kembali menulis. Kyuhyun membaca tulisan itu, ‘Kapan?’ Kyuhyun terlihat kecewa, ternyata gadis di hadapannya itu tidak ingat dengannya. “Waktu itu saat kau tertidur di taman belakang bangunan tua.” Jawab Kyuhyun. Seohyun terlihat berpikir sebentar, lalu tak lama terlihat ekspresi terkejut dari wajahnya. Mulutnya membentuk huruf ‘O’ Seohyun segera membungkukan badannya sebagai permintaan maaf. Kyuhyun hanya tertawa, “Hahaha. Sudahlah santai saja. Ah iya, kenapa kau tidak berbicara langsung saja? Apa kau malas berbicara denganku?” Tanya Kyuhyun memelas. Seohyun terlihat kaget mendengar perkataan Kyuhyun, lalu dia kembali menulis di bukunya. Kyuhyun membacanya, ‘Sunbae tidak tahu? Aku… bisu.’ Kyuhyun jelas kaget membaca tulisan di hadapannya itu. Kenapa dia baru tahu jika Seohyun itu bisu? Seohyun dengan jelas bisa melihat keterkejutan dari wajah Kyuhyun. Kyuhyun terlihat salah tingkah dan segera membungkukan badannya. “Maafkan aku. Aku benar-benar tidak tahu.” Seohyun hanya tersenyum, lalu menulis lagi ‘Tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa kok.’ Kyuhyun benar-benar merasa tidak enak pada Seohyun. Dia berpikir sebentar, lalu menjentikkan jarinya. “Ah, sebagai permintaan maafku, bagaimana kalau nanti aku mentraktirmu makan ice cream? Nanti aku akan menjemputumu kesini.” Kyuhyun bertanya sambil tersenyum lembut. Seohyun berpikir sebentar, lalu segera menulis ‘Maafkan aku sunbae. Aku tidak bisa. Aku harus mengerjakan tugasku. Tugasku menumpuk. Maafkan aku sunbae’ Kyuhyun mendesah kecewa. Dia menundukan wajahnya sebentar lalu kembali menatap Seohyun. Terlihat rasa bersalah di wajah Seohyun. Kyuhyun yang merasa tidak enak pada Seohyun akhirnya tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa. Masih bisa lain kali.” Seohyun tersenyum lega mendengar jawaban Kyuhyun. “Ah, sebentar lagi sepertinya dosenku akan datang. Baiklah. Senang berkenalan denganmu Seohyun-ssi. Sampai bertemu nanti.” Kyuhyun berkata sambil tersenyum lalu berjalan sambil melambaikan sebelah tangannya. Seohyun tersenyum lalu membungkukan tubuhnya.

 

            Sejak saat itu, Kyuhyun terus berusahan mendekati Seohyun. Butuh perjuangan keras bagi Kyuhyun untuk sekedar menjadi teman Seohyun. Gadis itu ternyata sulit ditebak dan tidak mudah didekati. Seohyun orang yang agak menarik diri dari pergaulan. Dia tidak memiliki sahabat dekat di kampusnya. Dia tahu teman-temannya agak canggung untuk mengobrol dengannya, tapi Kyuhyun benar-benar tidak pantang menyerah. Kyuhyun memilih tidak mau melepaskan gadis itu. Karena gadis itu terlihat rapuh sekali di mata Kyuhyun. Sikapnya yang selalu terlihat kuat di depan orang lain dan tidak mau merepotkan orang lain benar-benar membuat Kyuhyun tersentuh.

 

            Sore hari itu, Kyuhyun sedang berjalan di daerah kampusnya. Dia berniat mengumpulkan tugasnya. Saat sedang berjalan tiba-tiba saja handphone di sakunya bergetar. Kyuhyun segera menghentikan langkahnya dan mengambil handphonenya. “Seohyun’s mom” itu lah nama yang tertera di layar handphonenya. Kyuhyun segera menjawab teleponnya. “Yoboseo ahjumma? Ada apa meneleponku?” Kyuhyun bertanya bingung. “Kyu, apakah kau sedang bersama Seohyun?” suara di seberang sana terdengar khawatir. “Eh? Tidak ahjumma. Ada apa memangnya?” Kyuhyun mulai merasa penasaran. “Seohyun belum pulang Kyu, ahjumma takut ada apa-apa dengannya.” Suara di seberang sana sekarang benar-benar terdengar panic. “Eh?! Baiklah, aku akan segera mencarinya ahjumma. Ahjumma tidak usah khawatir ya.” Kini sekarang suara Kyuhyun yang terdengar panik. Pikrannya benar-benar kalut. “Baiklah. Terimakasih sudah mau membantuku Kyu.” “Iya, sama-sama ahjumma. Aku akan mencarinya sekarang.” Kyuhyun segera mematikan sambungan teleponnya dan memasukkan handphonenya ke dalam sakunya. Kemana gadisnya pergi? Kyuhyun menatap jam tangannya, dan melihat waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Hari semakin gelap dan cuaca semakin dingin. Salju sudah menumpuk di jalanan. Kyuhyun terus mencari ke semua tempat yang dia tahu, tapi hasilnya nihil. Pikirannya benar-benar sudah berantakan sekarang, dia terus berlari, mengacak rambutnya frustasi. Sampai dia melihat ke sebuah taman di dekat umah Seohyun. Terdapat gundukan salju disana, dan dia melihat……..

~TBC~

            Ya ampun astaga ini tuh fail banget. Ancuuurrrr -_____- aku tau cerita ini pasti pasaran –banget– dan pasti udh ketebak T_T faiiilllll -_-v maaf banget bikin semuanya kecewa dengan FF ini, mudah2an ga ada yg eneg bacanya :s hehehe. Dan terimakasih buat yang udh mau baca FF yang hancur lebur ini ;__; kalo ada yg jelek atau kurang comment aja ya, buat masukkan ke depannya 😀 sekali lagi makasiiihh ^^

6 thoughts on “FanFiction: Please, Don’t Let Her Go (chap 1)

    • Hai~~~ bagus? Benarkah? Kkkkk, kalo iya alhamdulillah, tp kayaknya msh jauh dr kata bagus -_-/plak/
      Huaaahh pdhl ini kalimatnya berantakan sekali -…..-
      Maaf ya seo aku bikin menderita disini *jahat* ayo kita demo ke emaknya kyu (?)
      Makasih ya udh mau mampir kesini trs baca ff aku dan comment XD

    • Wah, sedih kah? -…-
      maaf ya seo aku bikin menderita mulu, habis mukanya cocok. hehehehehehe/plak/
      mudah2an bahagia ^^ tp maaf ya ff ini belum bisa aku lanjutin T_T

Leave a comment